Apa itu KATOLIK ? Apakah katolik hanya sekedar agama atau sarana manusia berkomunikasi dengan Tuhan ?
Cinta
sesuatu yang umum yang semuakalangan mengetahuinya. Bila dihubungkan
dengan Katolik, cinta yang dimaksud adalah cinta kasih. Sumber cinta
kasih adalah teladan Yesus Kristus. Tanpa cinta kasih yang dilakoni
Yesus Kristus maka tak ada keselamatan. Sebab karena cinta-Nya, Yesus
Kristus rela sengsara dan wafat di kayu salib untuk menyelamatkan umat
manusia. Namun, saat ini realitas cinta sesungguhnya sudah “nge-blur”.
Kini, kebanyakan dari kita memaknai cinta lebih kepada apa yang kita
terima daripada apa yang kita beri.
Rata-rata
kita (orang muda) mendekatkan cinta dengan napsu. Banyak dari kita
berpendapat bahwa cinta dan napsu itu beda tipis. Sesuai dengan kata
kata Paus Benedictus XVI, dimana paus mengklasifikasikan bahwa cinta
terdiri atas EROS, AGAPE, dan LOGOS. Sementara sex merupakan anugerah
dari Tuhan untuk manusia bisa mengungapkan apa itu cinta akan tetapi
anugerah tersebut dapat menjadi jahat jika terjadi di saat yang tidak
tepat.
Adanya
pergeseran makna tentang cinta dalam kehidupan kaum muda saat ini,
dimana sesuatu yang umum menjadi hal khusus, yang salah menjadi benar,
atau sebaliknya.
Paus
Benedictus XVI mnyatakan hal yang sesuai dengann apa yang diajarkan
katholik padanya, yaitu GOD IS LOVE, yang merefleksikan konsep tentang
EROS (cinta seksual), AGAPE (kasih tanpa syarat), dan LOGOS (firman atau
sabda) dan hubungannya masing – masing dengan ajaran Katolik.
Dalam Hukum Gereja Katolik, no. 1061 § 1 Perkawinan sah antara orang-orang yang dibaptis disebut hanya ratum,
bila suami-istri telah melakukan persetubuhan antar mereka secara sah
yang pada sendirinya dan terbuka untuk kelahiran anak, untuk itulah
perkawinan menurut kodratnya terarahkan, dan dengannya suami-istri
menjadi satu daging.
Dimana
kita tau bahwa dalam ajaran katolik sangat dikenal dengan cinta kasih.
Cinta dalam Katolik, secara murni adalah Keselamatan, dan Pengorbanan.
Keselamatan karena adanya sakramen pembabtisan, dimana dalam pembaptisan
manusia dibebaskan dari dosa asalnya, dilahirkan kembali menjadi
anak-anak Allah, dan menjadi anggota gereja. Sedangkan pengorbanan
seperti Yesus yang dengan rela mati di salib hanya untuk menebus dosa
umatnya, dan adanya sakramen pengakuan dosa . Setiap individu yang telah
menerima sakramen pembabtisan diperkenankan untuk menerima sakramen
pengakuan dosa. Tapi bukan berarti dengan adanya sakramen pengakuan dosa
bisa membuat kita semena-mena untuk tetap saja melakukan dosa yang
telah kita akui.
Timbul
sebuah pertanyaan akan sakramen pengakuan dosa, yaitu manusia adalah
mahluk bebas, dan Hidup adalah pilihan. Apa yang akan terjadi jika agama
yg tercatat dalam KTP adalah katolik, status belum menikah, tetapi
sudah melakukan SEX. Apa saya tetap katolik? Menurut saya dari berbagai
sumber yang saya tanyakan adalah benar bahwa manusia adalah bebas,
Tuhan tidak bisa memaksa tetapi Tuhan memberikan pilihan atas
keselamatan secara cuma-cuma, secara umum kita masih katolik, akan
tetapi akan timbul suatu pertanyaan akan kredibilitas kekatolikkan kamu.
Banyak
terdengar bahwa dengan adanya pengakuan dosa, terlihat bahwa katolik
memfasilitasi perbuatan dosa, suatu hal yang sangat salah, karena
seperti yg dijelaskan sebelumnya bahwa pengakuan dosa bukanlah media
untuk mengulang dosa, justru sebaliknya, seperti dalam doa tobat, aku
menyesal atas dosa-dosaku. …………..dan berjanji dengan pertolongan
rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku da tidak akan berbuat dosa lagi.
Jika kita mendalami arti kata-kata ini bahwa, kita memilih untuk
berjanji.
“Apa
yang terjadi jika, ketika saya ingin menikahi perempuan yang saya
cintai – tetapi ternyata dia sudah tidak perawan??” Mungkin buat para
perempuan pertanyaan ini sungguh sangat tidak adil, mengapa hanya
tentang keperawanan perempuan saja yang dijadikan patokan, mengapa
keperjakaan seorang laki-laki bisa menjadi tanda Tanya besar kami ?? …
Mengutip kalimat diakon menanggapi pertanyaan tersebut adalah “Cinta itu
dianggap sejati, jika kita dihadapkan pada keadaan yang menyusahkan”
“Apakah
katolik mengenal pacaran ?” pada dasarnya, pacaran itu adalah suatu
hubungan dimana saling mengenal yang nantinya diharapkan untuk dapat
dilanjutkan ke hubungan yang sah secara katolik yaitu Sakramen
Pernikahan.
Bagaimana
dengan pernikahan beda agama ?, konsekuensi yang diterima oleh pihak
yang menikah beda agama adalah, secara katolik mereka tidak menerima
sakramen pernikahan hanya menerima pemberkatan pernikahan, akan tetapi
walaupun bukan sakramen – katolik harus tetap menjadi acuan dasar
pendidikan agama untuk anak-anak mereka kelak. Jika nantinya pihak yang
bukan katolik menjadi katolik / menerima sakramen pembabtisan maka
mereka diharapkan untuk mengulang kembali proses pernikahannya dengan
menerima sakramen pernikahan.
Iman
katolik, yang membuat katolik menjadi berbeda dengan ajaran lainnya .
Kitab Suci, Tradisi, dan Magisterium. Magisterium adalah orang – orang
yang terpilih yang menginterpretasikan sabda Tuhan di dalam kitab suci.
Berikut
hal – hal yang sangat tegas dan jelas tidak boleh di dalam katolik
adalah CERAI, ABORSI, NIKAH SESAMA JENIS, ALAT PENCEGAHAN KEHAMILAN. Di
dalam katolik tidak ada istilah perceraian. Nikah sesame jenis walaupun
dalam ilmu psikologis ketertarikan terhadap sesama jenis tidak dianggap
sebagai sesuatu yang abnormal, karena kasih tidak bisa dibatasi dengan
jenis kelamin akan tetapi di dalam katolik hanya mengartikan bahwa
Kesepakatan perkawinan adalah tindakan kehendak dengan- nya
seorang laki-laki dan seorang perempuan saling menyerahkan diri dan
saling menerima untuk membentuk perkawinan dengan perjanjian yang tak dapat ditarik kembali.
Kesimpulannya,
Katolik ada karena Cinta, keselamatan ada karena cinta tak bersyarat
dari Tuhan kepada manusia. Tanpa Cinta itu bukan katolik. Karena hukum
utamanya adalah kasih.
sumber : http://mynameisdanachrist.blogspot.com/2012/04/cinta-dalam-ajaran-katolik.html
Nama : Florentia Vanya Rachel Sanggar
NPM : 12111939
Kelas : 1KA30
Tulisannya bagus.. saya agak tertarik di pembasahan nikah beda agama.. kurang banyak bahas di point yg itu.. terimakasih. Tuhan Yesus memberkati
BalasHapus