Suatu
hari, seorang lelaki tengah memecah tanah dengan cangkul. Seorang
lelaki lain yang bodoh datang kepadanya dan berteriak, "Hei, mengapa kau
merusak tanah itu?"
"Tolol!"
jawab si pencangkul, "Pergilah kau dan jangan ganggu aku! Mengertilah
perbedaan antara penghancuran dan pertumbuhan. Bagaimana mungkin tanah
ini berubah menjadi kebun mawar atau ladang gandum, bila sebelumnya tak
kau pecah-pecah dan kau rusak? Bagaimana mungkin tanah ini menjadi
petamanan yang penuh dengan dedaunan dan buah-buahan, bila sebelumnya
tak kau hancurkan dan kau remukkan?
"Sebelum
kau pecahkan bisulmu dengan pisau, bagaimana mungkin penyakitmu itu
dapat sembuh? Sebelum tabib memulihkan kesehatanmu dengan obatnya yang
pahit, bagaimana mungkin penyakitmu dapat hilang?
"Ketika
seorang penjahit menggunting sepotong kain, sedikit demi sedikit,
apakah ada orang yang mendatanginya dan berteriak: Mengapa kau rusak
satin indah ini? Apa gunanya serpihan-serpihan kain satin? Ketika para
tukang datang untuk memperbaiki bangunan tua, bukankah mereka memulai
pekerjaan mereka dengan menghancurkan bangunan itu terlebih dahulu?
"Lihatlah
para tukang kayu, pandai besi, atau tukang daging. Kau akan temukan
bahwa penghancuran adalah awal dari pembaharuan. Penderitaan adalah awal
dari pencerahan. Bila kau tak membiarkan biji-biji gandum itu untuk
digiling, dari mana dapat kau peroleh roti untuk makananmu?"sumber : http://dikikzr.abatasa.com/post/detail/6396/penderitaan-adalah-awal-dari-pencerahan-
Nama : Florentia Vanya Rachel Sanggar
NPM : 12111939
Kelas : 1KA30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar